Senin, 31 Maret 2008

Iwan Fals Kembali Main Film



Iwan Fals kembali main film. Penyanyi bernama lengkap Virgiawan Listanto ini akan berakting dalam film garapan sutradara Wisnu Adi berjudul Kekasih. Di film tersebut, Iwan memerankan pesonanya sendiri sebagai seorang musisi serta penyanyi. Dia menyanyikan lagu Aku Milikmu karya Pongky Jikustik yang merupakan theme song film itu. Film produksi Grandiz Media Production ini berdurasi 100 menit.

Iwan mengakui comeback-nya ke dunia layar lebar bukanlah perkara mudah. Beberapa pertimbangan sempat mampir di benaknya sebelum menerima tawaran main film. "Awalnya saya hanya bersedia menyanyikan lagunya. Namun begitu melihat trailer (cuplikan adegan) film itu, saya jadi tertarik untuk ikut berperan. Menurut saya cerita film ini bagus," kata Iwan di Jakarta, baru-baru ini.

Ayah dari Galang Rambu Anarki (almarhum), Annisa Cikal Rambu Basae, serta Rayya Rambu Robbani ini mengatakan, cerita dan gambar yang dihadirkan sutradara Wisnu mempunyai daya tarik tersendiri, setidaknya berbeda dari film-film nasional yang pernah dia ketahui. "Ceritanya memang drama percintaan, tapi ditampilkan dengan cara yang bisa menggugah hati saya," ujar Iwan.

Sebelum Kekasih, Iwan Fals pernah main di film Damai Kami Sepanjang Hari (1985) garapan sutradara Sophan Sopiaan. Film Kekasih yang mengambil lokasi syuting di Yogyakarta turut menampilkan Pongky Jikustik, Vonny Kristianda, serta Angga Putra. -Rencananya, film ini diputar serempak di seluruh bioskop di Tanah Air mulai 3 April mendatang.

Dikutip dari Liputan6.com

Minggu, 30 Maret 2008

Aku Milikmu "Kekasih"

Vocal : Iwan Fals (soundtrack film Kekasih)
Ciptaan: Pongky Jikustik

Ku pikir kau sudah melupakan aku
Ternyata hatimu masih membara untukku
Waktu kan berlalu, tapi tidak cintaku
Dia mau menunggu untukmu, untukmu

Aku milikmu malam ini
Dan memelukmu sampai pagi
Tapi nanti bila ku pergi
Tunggu aku di sini

Waktu kan berlalu
Tapi tidak cintaku
Dia mau menunggu untukmu, untukmu

Aku milikmu malam ini
Dan memelukmu sampai pagi
Tapi nanti bila ku pergi
Tunggu aku di sini

Selasa, 25 Maret 2008

"Semua karena Bayu"

Kusut dah (sambil telapak tangan kanan menepuk jidat). Kalimat ini terlontar ketika saya mendengar kata pengantar Nova Rini di Liputan 6 Pagi SCTV pada 10 Maret silam. "Untuk Liputan 6 Pagi ini, saya tidak ditemani rekan saya, Bayu Sutiono, karena ada keluarga beliau yang sakit," begitu kurang lebih penjelasan Nova. Dengan tidak adanya Bayu, praktis Nova hanya ditemani oleh Ajeng Kamaratih yang khusus membacakan berita hukum dan kriminal.

Kusut. Ya, kusut yang langsung ada di pikiran saya. Kenapa? Sebab saya pasti akan menulis serta mengedit banyak berita yang bakal dimuat di liputan6.com menyusul tidak adanya Bayu. Boleh percaya atau tidak, kehadiran Bayu bisa mengurangi pekerjaan anak naskah dan grafis di liputan6.com. Cara Bayu membacakan berita yang tidak terlalu cepat dan kerap melontarkan komentar atau mengajak Nova bercakap usai berita tayang membuat pekerja saya dan rekan-rekan web sedikit berkurang. Tak jarang, saya selalu berkomentar "terus-terus bayu yang lama komentarnya,".

Setidaknya, komentar atau cara Bayu mengajak Nova bercakap bisa memakan waktu hampir satu menit. Alhasil, ini dapat memangkas jumlah berita yang akan tayang di Liputan 6 Pagi. Untuk diketahui, Liputan 6 Pagi terbagi menjadi tujuh segmen. Jika setiap segmen Bayu mengambil jatah waktu satu sampai satu setengah menit untuk komentar dan bercapak dengan Nova, bisa dibayangkan berapa berita yang didrop. Bisa sekitar lima sampai enam berita.

Namun Senin itu, 10 Maret 2008, hanya satu berita yang didrop dan enam berita tidak perlu ditulis lagi karena sudah tayang. Alhasil, jika biasanya naskah Liputan 6 Pagi yang diedit tidak lebih dari 20, kini saya harus mengedit 26 berita. Dimana 15 berita di antaranya saya tulis sendiri. Sementara 11 berita lainnya ditulis tiga rekan saya dan proses edit tetap pada saya. Meski capek, toh itu sudah kewajiban saya untuk menyelesaikan pekerja. Yang pasti, saya tidak sempat memejamkan mata barang 15 menit atau setengah jam.

Minggu, 16 Maret 2008

Yuso Gagal Sapu Bersih

Yuso gagal meraih hasil sempurna di putaran pertama Sampoerna Hijau Voli Proliga 2008 setelah ditaklukkan Jember Pemkab 3-1 (25-23, 27-25, 22-25, 25-20). Kekalahan ini membuat Yuso harus puas berada di posisi kedua. Sementara tempat pertama direbut Jakarta Sananta.

Liputan6.com, Bogor: Tim putra Bantul Yuso Tomkins gagal sapu bersih kemenangan di putaran pertama Sampoerna Hijau Voli Proliga 2008 2008. Dalam pertandingan ulang melawan Jember Pemkab di Gelanggang Olahraga Pajajaran, Bogor, Jawa Barat, Ahad (16/3) malam, Bantul Yuso Tomkins kalah 3-1.

Sebenarnya, Andri Widiatmoko dan kawan-kawan memulai pertandingan bagus. Smash-smash keras Andri, Muhammad Zainuddin, Anton Bertyawan, dan Miko Fajar mampu merobek pertahanan Jember Pemkab. Bahkan, blok-blok anak asuhan Putut Marhaento amat rapat. Yuso pun memenangkan set pertama dengan angka 25-22.

Namun dalam tiga set berikutnya, permainan Yuso justur merosot hingga akhirnya kalah 15-25, 21-25, 23-25. Dalam pertandingan ini, pelatih Putut Marhaento membuat keputusan yang mengejutkan. Posisi libero yang biasanya ditempati Sunarwan justru diisi oleh pemain asingnya, Jose Maldonado.

Dengan kekalahan ini, Yuso harus puas di posisi kedua klasemen di bawah Jakarta Sananta. Meski meraih nilai sama tujuh, Sananta memiliki rasio perolehan angka lebih baik dari Yuso, sehingga berhak atas uang Rp 10 juta sebagai juara putaran pertama. Sementara posisi ketiga ditempati Surabaya Samator yang pada laga sebelumnya menang atas Jakarta BNI Taplus 3-1.

Jalannya pertandingan antara Samator dan BNI berlangsung seru. Smash-smash keras serta blok-blok rapat mewarnai pertandingan ini hingga kerap mengundang tepuk tangan ratusan penonton yang memadati GOR Pajajaran. Di set pertama, Samator menang 25-23. Kalah di set pertama, BNI mencoba bangkit di set kedua melalui smash-smash keras Fajar, Sofyan, dan dua pemain asing mereka, Jake Cabbot serta Dan Meske.

Sebenarnya, BNI memiliki kesempatan memenangkan. set kedua setelah unggul 24-23. Tapi smash keras Joni membuat pertandingan harus diselesaikan dengan deuce. Samator yang bermain lebih kompak akhirnya kembali memenangkan set ini dengan angka 27-25. Namun di set ketiga permainan anak-anak asuhan Hu Xinyu ini sempat berantakan hingga BNI berhasil merebut set ketiga 21-25.

Tidak mau kecolongan lagi, Samator yang sudah diperkuat oleh pemain Thailand Pongsakorn Nimawan kembali bermain bagus di set keempat. Smash-smash keras Aris Achmad Risqon, Joni Sugianto, dan Ayip Rizal berhasil menembus blok-blok pemain BNI. Samator akhirnya memenangkan set ketiga dengan angka 25-20.(BOG)

Kemenangan Belum Berpihak ke Bogor Prayoga Unitas

Sempat memimpin 2-0, tim putri Bogor Prayoga Unitas takluk dari Jakarta BNI Taplus 2-3 (25-16, 25-20, 21-25, 18-25, dan 8-15). Hasil tersebut membuat Bogor Prayoga Unitas berada di posisi juru kunci dengan nilai lima dari lima kali kalah.

Liputan6.com, Bogor: Sempat memimpin 2-0, tim putri Bogor Prayoga Unitas harus mengakui keunggulan Jakarta BNI Taplus 2-3. Bermain di hadapan publik sendiri di Gelanggang Olahraga Pajajaran, Bogor, Jawa Barat, Ahad (16/3) petang, Maya Kurnia dan kawan-kawan memulai pertandingan dengan bagus. Smash-smash keras Mella, Eri, Novriali, Maya, dan Sanda, pemain asing Bogor Prayoga Unitas, mampu menghujam pertahanan Jakarta BNI Taplus. Mereka pun merebut set pertama dan kedua dengan angka 25-16 serta 25-20.

Di set ketiga, Bogor Prayoga Unitas tetap bermain bagus. Namun setelah unggul 16-13, raihan poin tim asuhan Risco Herlambang ini terus ditempel ketat. Bahkan, BNI berbalik unggul 23-21 dan akhirnya menutup set ini dengan skor 25-21. Berhasil merebut set ketiga membuat rasa percaya diri Dwi Sari dan kawan-kawan bangkit kembali. Terlebih, mereka sudah mampu membaca strategi permainan Bogor Prayoga Unitas.

Alhasil, Jakarta BNI Taplus berhasil menang mudah di set keempat dengan angka 25-18 berkat smash-smash keras dari Wasti, Barb Bellini, dan Saxsony. Dominasi tim besutan Sukirno ini terus berlanjut di set penentuan. Sempat tertinggal 0-2 di set kelima, Jakarta BNI Taplus mampu membalikan keadaan. Bahkan, perolehan angka mereka tidak mampu dikejar Bogor Prayoga Unitas. Jakarta BNI Taplus akhirnya memenangkan set kelima dengan skor 15-8.

Dengan hasil ini, putri Jakarta BNI Taplus menempati posisi ketiga klasemen sementara Sampoerna Hijau Voli Proliga 2008. Sedangkan peringkat pertama dan kedua ditempatii Jakarta Electric PLN serta Surabaya Bank Jatim. Sementara Bogor Prayoga Unitas berada di posisi keenam alias juru kunci.(BOG)

Rabu, 12 Maret 2008

Panitia Proliga Tidak Tegas

Panitia Proliga dinilai tidak tegas karena membatalkan kemenangan WO Bantul Yuso Tomkins atas Jember Pemkab. Sebab keputusan itu bisa dimanfaatkan tim-tim lain yang merasa tidak puas dengan keputusan wasit.

Oleh: Bogi Triyadi

Keputusan Panitia Proliga membatalkan kemenangan walk out atau WO Bantul Yuso Tomkins atas Jember Pemkab serta menggelar pertandingan ulang di Bogor, Jawa Barat, 16 Maret mendatang, disayangkan Pelatih Putri Jakarta BNI Taplus Sukirno. Pasalnya, keputusan tersebut bakal berpengaruh terhadap tim-tim putra lainnya, terutama Jakarta BNI. "BNI secara tidak langsung dirugikan atas keputusan itu," kata Sukirno.

Apa yang dikatakan Sukirno cukup beralasan. Sebab jika dilihat dari klasemen sementara di kelompok putra Sampoerna Hijau Proliga 2008, poin yang diperoleh Jakarta BNI Taplus saat ini sama dengan Pemkab Jember, yaitu dua. Nilai tersebut belum ditambah dengan hasil pertandingan Pemkab Jember lawan Bantul Yuso Tomkins di Gelanggang Olahraga Pangukan, Sleman, Ahad silam.

Seandainya di pertandingan ulangan nanti Pemkab Jember yang menang, tentu ini akan menyulitkan posisi Jakarta BNI Taplus. Posisi Jakarta BNI Taplus yang saat ini berada di peringkat keempat akan disalip Pemkab Jember yang mendapatkan dua nilai tambahan. "Ini akan membuat posisi BNI ke depannya sulit" ucap Sukirno.

Menurut Sukirno, dalam mengambil keputusan tersebut seharusnya Panitia Proliga juga mengundang tim-tim putra lainnya seperti Jakarta Sananta, Jakarta BNI Taplus, dan Surabaya Samator. Dia menambahkan, keputusan dewan hakim yang memberikan kemenangan WO kepada Yuso jangan diintervensi Panitia Proliga. "Tim tidak datang atau terlambat ke lapangan saja dapat dinyatakan kalah WO. Apalagi, ini menolak bermain," kata Sukirno. Terlebih, sebelum mengambil keputusan itu, dewan hakim juga telah memanggil kapten kedua tim. Karena itu, Sukirno menilai keputusan itu tidak tepat.

Direktur Proliga Hanny Surkatty mengungkapkan, keputusan tanding ulang berasal dari Panitia Proliga dan disetujui oleh kedua klub. "Karena itu, pertandingan di Yogyakarta dinyatakan tidak ada. Dan tidak ada yang dikenai sanksi," jelas Hanny. Menurut pelatih Bantul Yuso Tomkins Putut Marhaento, keputusan mengelar pertandingan ulang sudah melalui banyak pertimbangan. Karena itu, pihaknya menerima keputusan tersebut. "Kami ikut-ikut saja," tutur Putut singkat.

Ada dugaan, keputusan Panitia Proliga mengambil keputusan itu karena adanya ancaman mundur Jember Pemkab dari Proliga. Namun Sukirno menilai alasan itu juga tidak tepat. Sebab itu juga dapat dilakukan tim-tim lain yang tidak puas dengan kepemimpinan wasit. "Kalau Pemkab Jember mundur, Jakarta BNI Taplus juga bisa mundur. Bahkan, dua-duanya (putra dan putri)," tegas dia.

Pendapat Sukirno bisa jadi benar. Pasalnya, keputusan itu bisa saja dimanfaatkan klub lainnya. Jakarta BNI Taplus, misalnya. Jika sebuah tim tak puas dengan keputusan wasit, bisa saja tim tersebut memutuskan mogok tidak bermain. Dan jika dewan hakim memberikan kemenangan WO kepada tim lawan, tim itu akan melakukan banding. Dan jika tidak dikabulkan, tim itu bisa mengancam mundur dari Proliga yang diklaim sebagai kompetisi bola voli profesional di Indonesia. "Kalau begitu, Proliga hancur-hancuran namanya. Janganlah seperti di sepakbola (PSSI)," imbuh Sukirno.

Jumat, 07 Maret 2008

Putri Surabaya Bank Jatim Derita Kekalahan Pertama

Putri Surabaya Bank Jatim harus mengakui keunggulan Jakarta Electric PLN di GOR Pakuan, Sleman, Jumat petang. Surabaya Bank Jatim kalah dari Jakarta Electric 3-0 (22-25, 25-27, dan 24-26).

Lipuatn6.com, Yogyakarta:
Setelah menang pada dua pertandingan di seri pertama, putaran pertama Sampoerna Hijau Proliga 2008, tim bola voli putri Surabaya Bank Jatim harus mengakui keunggulan Jakarta Electric PLN. Di seri ketiga yang digelar di Gelanggang Olahraga Pangukan, Sleman, Jumat (7/3) petang, Surabaya Bank Jatim kalah 0-3 dari Jakarta Electric PLN.

Pertandingan antara dua tim favorit juara ini berlangsung sangat seru. Kedua tim saling kejar-mengejar angka. Namun Jakarta Electric berhasil memenangkan set pertama dengan skor 25-22. Kondisi serupa juga terjadi di set kedua dan ketiga. Bahkan, putri Surabaya Bank Jatim mampu memaksakan Jakarta Electric bermain deuce. Meski demikian, tim asuhan Viktor Laiyan kembali memenangkan dua set tersebut dengan angka 27-25 dan 26-24.

Menurut Viktor, kunci kemenangan timnya atas juara bertahan Sampoerna Hijau itu terletak pada peran libero serta semakin padunya dua pemain asing mereka, Wen Yuan dan Kong Yan, asal Cina. "Bola-bola cepat kita juga berjalan bagus," kata dia saat dihubungi Liputan 6 SCTV lewat sambungan telepon, Jumat (7/3) malam. Ditambah lagi, beberapa kali penerimaan bola pertama Surabaya Bank Jatim tidak terlalu bagus. Pada pertandingan ini, Viktor mengganti libero Silvy Pangajow dengan Lilis Suryani.

Kemenangan ini makin memantapkan putri Jakarta Electric PLN di posisi pertama klasemen sementara dengan nilai tujuh hasil tiga kali menang dan sekali kalah. Sementara Surabaya Bank Jatim di posisi dua dengan nilai lima dari dua kali menang dan sekali kalah.(BOG)

Sabtu, 01 Maret 2008

Bantul Yuso Tomkins Bungkam Jakarta Sananta


Jakarta Sananta gagal meraih kemenangan untuk kali ketiga setelah dikalahkan Bantul Yuso Tomkins 0-3 (22-25, 22-25, dan 23-25). Meski kalah, Jakarta Sananta tetap memimpin klasemen sementara Sampoerna Hijau Putra Proliga 2008 dengan nilai lima.


Oleh: Bogi Triyadi

Jakarta: Jakarta Sananta gagal meraih kemenangan untuk kali ketiga. Bertindak sebagai tuan rumah, tim besutan Benny Martarius kalah 0-3 dari Bantul Yuso Tomkins di Hall Basket Senayan, Gelanggang Olahraga Bung Karno, Jakarta Selatan, Sabtu (1/3) malam.

Di set pertama, kedua tim saling kejar-mengejar angka. Set ini akhirnya dimenangkan Yuso dengan angka 25-22. Kondisi serupa juga terjadi di set kedua. Tetapi lagi-lagi Yuso yang memenangkan set ini dengan angka 25-22. Di set ketiga, kondisi pemain kedua tim sama-sama melorot. Namun Yuso yang bermain lebih kompak mampu memenangkan set ini dengan angka 25-23.

Meski kalah, Jakarta Sananta tetap memimpin klasemen sementara Sampoerna Hijau Putra Proliga 2008 dengan nilai lima hasil dari dua kali menang dan sekali kalah. Posisi kedua ditempati Bantul Yuso Tomkins dengan nilai empat. Sedangkan di posisi ketiga ditempati Surabaya Samator dengan nilai tiga setelah sehari sebelumnya menang 3-1 atas Jember Pemkab.

Sementara di bagian putri, pendatang baru Prayoga Unitas Bogor harus mengakui keunggulan Jakarta Electric. Meski demikian, kemenangan 3-0 yang diraih anak-anak asuhan Viktor Laiyan tidak mudah. Dimotori dua pemain tim nasional Mella Marshellyna serta Maya Kurnia, Prayoga sempat unggul 15-9 di set pertama. Namun pengalaman berbicara. Jakarta Electric akhinya menang 25-22 di set ini.

Sama seperti set pertama, Prayoga mampu mengimbangi permainan putri Jakarta Electric. Tetapi itu hanya sampai angka 12-12. Setelah itu, perolehan angka Jakarta Electric terus menjauh dan akhirnya menang dengan skor 25-17. Di set keempat, Prayoga yang dilatih Risco Herlambang sempat memimpin 24-21. Namun Jakarta Electric mampu menyamakan kedudukan dan harus dilakukan deuce. Siti Nurjanah akhirnya memenangkan set ini dengan angka 27-24.

Hasil ini membuat Jakarta Electric mengumpulkan nilai empat dari dua kali bertanding dan berada di peringkat kedua setelah Surabaya Bank Jatim. Sementara Gresik Petrokimia yang kemarin menang 3-1 atas Jakarta Popsivo naik ke posisi ketiga dengan nilai 3 dari hasil sekali menang dan sekali kalah.