Senin, 26 Mei 2008

Terima Kasih Guruku



Terima Kasih Guruku

Ciptaan: NN

Pagiku Cerahku, Matahari Bersinar
Kugendong Tas Merahku di Pundak
Selamat Pagi Semua, Kunantikan Dirimu
Di Depan Kelasku, Menantikan Kami

Guruku Tersayang, Guru Tercinta
Tanpamu Apa Jadinya Aku
Tak Bisa Baca Tulis, Mengerti Banyak Hal
Guruku Terima Kasihku

Nakalnya Diriku Kadang Membuatmu Marah
Namun Segala Maaf Kau Berikan

Guruku Tersayang, Guru Tercinta
Tanpamu Apa Jadinya AKu
Tak Bisa Baca Tulis, Mengerti Banyak Hal
Guruku Terima Kasihku

Minggu, 18 Mei 2008

Presiden SBY Nonton, Indonesia Kalah

Kekalahan Indonesia di final Piala Uber 2008 sudah diperkirakan karena Presiden SBY datang menonton. Peristiwa serupa juga pernah terjadi pada pertandingan terakhir timnas sepakbola Indonesia di Piala Asia 2007. Benarkah jika Presiden SBY datang menonton Indonesia selalu kalah?

Oleh Bogi Triyadi

Sabtu 17 Mei 2008, tujuh jam sebelum pertandingan final Bank BRI Uber Cup 2008 antara Indonesia melawan Cina digelar di Istora Senayan, Jakarta, seorang teman nyeletuk. "Kalah deh Indonesia, (Presiden) SBY nonton sih," celetuk dia. Gue pun tertawa mendengar celetukan itu.

Bukan tanpa alasan rekan kerja saya berkata demikian. Sebab sebelumnya kondisi serupa juga pernah terjadi pada tim nasional sepakbola Indonesia di ajang Piala Asia 2007 yang digelar di Stadin Utama Senayan, Gelanggang Olahraga Bung Karno, Jakarta. Saat itu, timnas sepakbola yang hanya membutuhkan hasil seri agar bisa lolos ke perempatfinal ternyata harus kalah 0-1 dari Korea Selatan. Adalah tendangan keras Kim Jung-woo dari luar kotak penalti pada menit ke-33 yang menggagalkan impian pemain dan masyarakat Indonesia.

Ya, Indonesia gagal menciptakan sejarah dengan lolos ke perempatfinal Piala Asia untuk kali pertama. Dan secara kebetulan, kegagalan itu juga disaksikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Situasi yang sama pada malam final Uber Cup 2008, Sabtu malam silam. Srikandi-srikandi bulutangkis Indonesia kalah telak 0-3 dari Cina yang mampu mempertahankan Piala Uber untuk kali keenam.

Entah kebetulan atau tidak kedua peristiwa itu, tetapi setidaknya dua kali Presiden Yudhoyono datang menonton dan Indonesia selalu gagal. Baik di sepakbola maupun bulutangkis. Namun kita tidak boleh berpikir terlalu negatif. Kegagalan yang dialami oleh timnas sepakbola dan bulutangkis karena lawan memang lebih bagus dari kita. Bukan karena faktor kehadiran Presiden Yudhoyono yang mengakibatkan Indonesia gagal. Ya, semoga kehadiran Presiden SBY pada pertandingan menentukan cabang olahraga lainnya, Indonesia bisa berhasil. Amin.