Minggu, 13 Januari 2008

Tim Putra Jakarta BNI Taplus Belum Punya Pemain


Saat ini baru tiga pemain yang menyatakan bersedia membela Jakarta BNI Taplus di kompetisi bola voli Proliga 2008, yakni Rudi Tirtana, I Wayan Windusegara, dan Hariyanto. Bahkan, tidak tertutup kemungkinan Loudry Maspaitella bermain kembali.


Liputan6.com, Jakarta:
Enam pekan menjelang digelarnya kompetisi bola voli Proliga 2008, tim putra Jakarta BNI Taplus belum memiliki seorang pemain pun. Menurut Loudry Maspaitella, ini dikarenakan semua kontrak pemain diputus oleh pengurus serikat pekerja Bank BNI yang baru. "Bisa dibilang saat ini BNI tidak mempunyai pemain voli," ungkap Loudry kepada SCTV di Hall Bola Voli Senayan, Jakarta, baru-baru ini.

Menurut Loudry, masalah terjadi lantaran pengurus SP BNI yang baru tidak tahu jika selama ini biaya untuk ikut kompetisi Proliga didanai oleh pihak manajemen. "Ternyata setelah dilihat dana itu berasal dari manajemen yang dialihkan ke SP untuk voli," ungkap Loudry. Sekedar informasi, pembinaan bola voli di BNI di bawah SP BNI.

Namun kata Lourdy, di BNI keikutsertaan di Proliga merupakan suatu amanah. "Jadi mau tidak mau manajemen harus ikut," jelas dia. Karena itu, SP BNI saat ini tengah sibuk mencari pemain untuk Proliga 2008.

Loudry mengungkapkan, saat ini baru tiga pemain yang sudah menyatakan bersedia bermain buat BNI. Yakni Rudy Tirtana, I Wayan Windusegara, dan Hariyanto. Sedangkan sisanya, BNI bakal mengontak pemain-pemain Bank Sulawesi Selatan, "Kalau saya lihat mereka kemungkinan tak akan dipakai tim lain," jelas dia.

Menurut Loudry, setidaknya dibutuhkan 10 pemain lokal untuk mengikuti Proliga tahun ini. Sisanya, Jakarta BNI Taplus akan memakai dua pemain asing. Bahkan tak tertutup kemungkinan Lourdy akan kembali bermain. Pada Proliga 2007, mantan toser nasional tersebut baru bermain di putaran kedua merangkap sebagai pelatih kepala yang dijabatnya sejak putaran pertama.

Bukan hanya pemain, tim yang tiga kali menjuarai Proliga ini juga belum mempunyai pelatih. Loudry mengungkapkan, saat ini pihak SP BNI sedang mencoba mendekati pelatih asal Cina Li Qiujiang yang juga menjabat pelatih tim nasional voli putri.

Dengan kondisi seperti ini, Loudry secara realistis mengaku Jakarta BNI Taplus sulit menembus final four. Loudry justru menjagokan Surabaya Samator dan Yuso. "Malah antara Yuso dan Samator bisa mencari tempat di final," tutur dia. Kondisi yang dialami Jakarta BNI Taplus saat ini persis seperti ikut Proliga 2007. Pada partai pertama yang digelar di Bandung , Jakarta BNI hanya diperkuat enam pemain plus seorang libero.(BOG)

Tidak ada komentar: