Selasa, 25 Maret 2008

"Semua karena Bayu"

Kusut dah (sambil telapak tangan kanan menepuk jidat). Kalimat ini terlontar ketika saya mendengar kata pengantar Nova Rini di Liputan 6 Pagi SCTV pada 10 Maret silam. "Untuk Liputan 6 Pagi ini, saya tidak ditemani rekan saya, Bayu Sutiono, karena ada keluarga beliau yang sakit," begitu kurang lebih penjelasan Nova. Dengan tidak adanya Bayu, praktis Nova hanya ditemani oleh Ajeng Kamaratih yang khusus membacakan berita hukum dan kriminal.

Kusut. Ya, kusut yang langsung ada di pikiran saya. Kenapa? Sebab saya pasti akan menulis serta mengedit banyak berita yang bakal dimuat di liputan6.com menyusul tidak adanya Bayu. Boleh percaya atau tidak, kehadiran Bayu bisa mengurangi pekerjaan anak naskah dan grafis di liputan6.com. Cara Bayu membacakan berita yang tidak terlalu cepat dan kerap melontarkan komentar atau mengajak Nova bercakap usai berita tayang membuat pekerja saya dan rekan-rekan web sedikit berkurang. Tak jarang, saya selalu berkomentar "terus-terus bayu yang lama komentarnya,".

Setidaknya, komentar atau cara Bayu mengajak Nova bercakap bisa memakan waktu hampir satu menit. Alhasil, ini dapat memangkas jumlah berita yang akan tayang di Liputan 6 Pagi. Untuk diketahui, Liputan 6 Pagi terbagi menjadi tujuh segmen. Jika setiap segmen Bayu mengambil jatah waktu satu sampai satu setengah menit untuk komentar dan bercapak dengan Nova, bisa dibayangkan berapa berita yang didrop. Bisa sekitar lima sampai enam berita.

Namun Senin itu, 10 Maret 2008, hanya satu berita yang didrop dan enam berita tidak perlu ditulis lagi karena sudah tayang. Alhasil, jika biasanya naskah Liputan 6 Pagi yang diedit tidak lebih dari 20, kini saya harus mengedit 26 berita. Dimana 15 berita di antaranya saya tulis sendiri. Sementara 11 berita lainnya ditulis tiga rekan saya dan proses edit tetap pada saya. Meski capek, toh itu sudah kewajiban saya untuk menyelesaikan pekerja. Yang pasti, saya tidak sempat memejamkan mata barang 15 menit atau setengah jam.

Tidak ada komentar: