Sabtu, 20 September 2008

Ali Topan Anak Jalanan (18)


Tiba-tiba ia tertegun melihat ke foto-foto di atas tikar. Mbok Yem membungkuk mengamati foto-foto nyonya Amir dan seorang anak muda di kolam renang. Mbok Yem melihat ke Ali Topan. Ali Topan melihat ke Mbok Yem.

"Ini Ndoro Putri?”tanya mbok Yem, pahit.
"Ya, mamaku, Mbok...," kata Ali Topan.
"Siapa anak muda itu?" tanya MbokYem sambil berdiri. Mata Ali Topan menatap tajam ke arah Mboknya. Lalu, segera ia memutar gelombang radio, untuk mengusir berbagai rasa dari hatinya. Ia menghentikan putarannya setelah musik pop The Beatles menggema di ruang itu. Gelombang radio Bonaparte-52!

Akhir lagu Mister Postman dilanjutkan dengan lagu Strawberry Fields Forever dari The Beatles. Ketika lagu itu memasuki refrainnya, Ali Topan membesarkan volume suara radio itu, hingga musik dan vokal John Lennon dkk menggema keras di ruang kamamya.

Living is easy with eyes closed misunderstanding all you see it's getting hard to be someone but it's all works out
it doesn't matter much to me...

Mbok Yem buru-buru keluar dari kamar, karena mendengar suara pintu dihempaskan dari arah kamar Pak Amir.
Pak Amir memang menghempaskan pintu lemari setelah ia mengeluarkan setelan jas sport-nya. Hobi Pak Amir memang begitu, suka menghempas-hempaskan pintu, seakan-akan, ia dilanda kemarahan yang sangat besar. Padahal itu cuma kamuflase. Hatinya sebenamya tertawa geli setelah menghempaskan pintu itu. Di masa mudanya ia pemain teater, jadi pintar akting.

Setelah berdandan secara kilat. Mengenakan sport jas kotak-kotak coklat tua dengan pantalon krem. Dia memakai sepatu Bally yang harganya Rp 44.000, kemudian menyemprotkan parfum ke sapu tangan, lengan jasnya dan di bagian bawah pantalonnya. Kemudian ia bercermin sebentar, menyisir rambutnya dan membetulkan letak kacamatanya. Lalu ia membuka tas Samsonite den mengambil segumpal uang kertas dari dalam tas itu, kemudian memasukkan uang itu ke saku celananya.
Lalu ia keluar dari kamamya.

Tepat pada saat ia hendak menutup pintu kamar, Mbok Yem sedang berjalan dari kamar mandi. PakAmir menampakkan wajah serius, diangker-angkerkan supaya kelihatan berwibawa betul.
"Mbok, saya mau rapat. Ng... anak monyet yang satu itu jangan boleh nglayab lagi. Suruh belajar gitu! Kalau ibu tanya, bilang saya rapat, gitu. Dengar, Mbok?" kata Pak Amir.
"Saya, Tuan!" jawab Mbok Yem sambil membungkukkan badannya dalam gaya orang Jawa jaman penjajahan.

PakAmir menutup pintu kamamya, lalu berjalan keluar. Kemudian ia menghampiri mobilnya yang sudah siap di depan pintu.
Pak Ihin membukakan pintu mobil dan Pak Amir masuk ke dalamnya. Mbok Yem mengunci pintu. Lalu berjalan masuk ke dalam tanpa melihat ke arah mobil yang bergerak meninggalkan halaman rumah.

Suasana malam biasa-biasa saja. Warna langit biasa-biasa saja. Tapi memang udara agak dingin di luar.

Boutiqe Srigala yang terletak di Jalan Sunan Kalijaga merupakan salah satu boutiqe eksklusif di daerah Kebayoran. Jalan Sunan Kalijaga memang tidak seramai Melawai Raya yang lebih dekat dengan pusat pertokoan Blok M, tetapi jalan itu memberi kesan tersendiri yang justru lebih memantaskan Srigala sebagai alamat orang-orang kaya Kebayoran, Menteng maupun Tebet, memperoleh pakaian siap pakai dari berbagai merk terkenal. Srigala khusus butik lelaki.(bersambung)

sumber: kompas.com

Tidak ada komentar: