Jumat, 19 Desember 2008

Ali Topan Anak Jalanan (73)


"Kabar dia sama Anna gimana ya? Ada perkembangan baru kayak apa ya? Perlu juga kita tanya bos kita. Jangan kita melulu yang kebagian apes, dia juga mesti ngerasain dong," kata Dudung.

Ketika mereka menemui Ali Topan di rumahnya, wajah pemimpin mereka tampak memuaskan. Ali Topan baru selesai membaca surat dari Anna, pakai tanda romantis. Surat itu ditandai dengan tanda gambar gincu dari bibirnya.

"Waduh, sudah sampai taraf hot," kata Gevaert ketika Ali Topan memperlihatkan tanda gambar bibir itu. "Udah ditentukan apa belon?" tanya Dudung. "Apanya?"
"Kawinnya!"
"Gua bagian nerima kadonya aja, Pan. Kali-kali aja ada arloji yang nyelip," kata Gevaert menggoda.
"Gua bagian nyari orkesnya. Bakal ngibing," kata Dudung.

Ali Topan berhaha-hihi mendengar olok-olok kedua temannya itu.
"Cita-cita sih setinggi bintang, sayang bintangnya ngga selamanya bersinar terang, mack. Rasanya sih gua bakal backstreet. Gua sendiri sih nggak doyan backstreet-backstreet-an, tapi Anna nekat aja," kata Ali Topan.
"Rasanya semua orang pacaran di dunia ini pakai acara backstreet. Orang dulu backstreet-nya lebih serem, itu kata papa gua, Pan," kata Gevaert.
"Iya, tapi mereka kan nggak fair. Rasanya gua belum pernah dengar ada orangtua ngaku backstreet pada jaman mereka pacaran dulu. Memang begitu, seperti kata orang bijaksana, manusia sering lupa dengan kelakuannya sendiri. Ibarat King Kong di depan kacamata ngga keliatan tapi Cucu Monyet di seberang hutan keliatan sampai ke biji-bijinya! Aih, sudahlah, ngomong soal orangtua bikin capek kita aja, Vaert. Pokoknya kita bikin sejarah sendiri sajalah," kata Ali Topan dengan gagah. Kalau dia sudah bicara yang agak berbau filsafat, teman-temannya mengiyakan saja. Kagum.

"Jadi, gimana sambungan percintrongan lu sama Anna?" tanya Gevaert lagi.
"Ali Topan berusaha, Tuhan menentukan," jawab Ali Topan, "Kalian bantu doa saja," sambungnya.
"Ada komisinya dong?"
"Ada! Ada! Tinggal pilih saja, mau kepalan tangan kanan atau tangan kiri. Tangan kanan masuk kuburan, tangan kiri nyangkut di rumah sakit," sahut Ali Topan sambil tersenyum khas. Dudung meleletkan lidahnya. Gevaert menggaruk-garuk kulit kepalanya. Mereka memandang Ali Topan yang sangat mereka kagumi kegagahannya.

"Tunggu kabar lebih lanjut deh, kalian. Gua mau bikin kejutan cinta dalam beberapa hari ini," kata Ali Topan. la mengerjapkan mata ke arah Dudung dan Gevaert, lalu berjalan pergi meninggalkan mereka.Tidak sulit bagi Ali Topan melaksanakan niatnya untuk berhubungan dengan Anna, walaupun telepon di rumah Anna disensor. la pergi ke rumah Maya dan minta tolong gadis itu meneleponkan Anna. Begitu hubungan sudah didapat, Maya memberikan kesempatan kepada Ali Topan.

Nyonya Surya yang menerima telepon dan menyampaikan kepada Anna. Nyonya Surya tidak pernah mengira bahwa yang kemudian mengobrol di pesawat telepon itu Ali Topan yang sangat dibencinya. la tidak tahu, pembicaraan di telepon itu adalah pembicaraan yang gawat. Ali Topan dan Anna merencanakan pertemuan rahasia.

Sumber: kompas.com

Tidak ada komentar: