Jumat, 19 Desember 2008

Ali Topan Anak Jalanan (80)


"Haaah?" ia cuma bisa bengong,tidak menjumpai Anna di dalam kamar.
Pak Karno dan Nyonya Surya yang terbirit-birit ke dalam kamar, menjadi heran pula.
"Lho, kosong? Ke mana anakmu?" tanya Pak Karno sambil membantu Pak Surya berdiri.
"Kemana dia Mam?" Pak Surya malah balik bertanya pada istrinya.

Nyonya Surya cuma mengangkat bahu saja. Boy yang terburu-buru datang, dan para babu yang kaget karena mendengar suara gedubragan, juga menampilkan wajah tak tahu.
"Anakmu minggat, Mam!" kata Pak Surya.
"Lho, kok minggat? Gimana to duduk-perkaranya?" Pak Karno menyela, "apa dia tak betah di rumahnya?" Pak Surya dan istrinya saling berpandangan.
"Coba cari dulu di sekeliling rumah, Mam," kata Pak Surya. Istrinya menurut. Kemudian, semua orang mencari Anna. Pencarian yang sia-sia.
"Boy, siapkan mobil!" kata Pak Surya, setelah pasti anaknya kabur dari rumah. Kemudian ia menoleh ke Pak Karno. "Wah, maafkan saya, Pak Karno. Saya musti cari anak saya. Teruskan daharnya, biar ditemani istri saya saja."
"Waa, iyaa, anak hilang musti dicari. Soal makan, tidak usah ditemani juga tidak apa-apa, Pak Surya...," kata Pak Karno dengan nada polos.
"Terima kasih atas pengertiannya.... ," kata Pak Surya. "Mudah-mudahan anakmu cepet ketemu," balas Pak Karno.

Lalu keduanya saling membungkuk seperti gaya pegawai kraton Yogya.
"Saya pamit dulu. Permisiiii." "Monggoooo," sahut tetamunya. Pak Surya segera keluar.
"Cepat jalan, Boy!" perintahnya, ketika sudah masuk ke dalam mobil.
"Ke mana?"
"Pokoknya jalan saja dulu."

Boy patuh. Mobil dijalankan cepat meninggalkan rumah, diikuti pandangan mata cemas dari Nyonya Surya dan para pembantu rumahnya.

Jam 02.37 dinihari, Pak Surya dan Boy pulang ke rumah. Tanpa Anna.
Ny Surya membukakan pintu untuk mereka. "Bagaimana, Pa?" tegurnya.
"Tak ada. Sudah kucari ke mana-mana," sahut Pak Surya, lesu.
"Jadi, bagaimana dong?"
"Esok saja kita cari lagi. Kalau perlu minta bantuan polisi. Sekarang aku letih, ingin tidur," kata Pak Surya menggerumel.

Nyonya Surya termangu-mangu mendengar kata-kata suaminya. Perasaannya melayang ke masa lalu. Kenangannya langsung ke Ika, yang akhirnya kawin tanpa rencana.
"Apa dia tak pergi sama anak bergajul itu, Pa?" tanya Nyonya Surya. Yang dimaksudkannya Ali Topan. "Besok sajalah kita urus lagi. Kepalaku pening, tak bisa mikir apa-apa lagi, Mam...," kata Pak Surya, lalu masuk ke kamar tidurnya.

Sumber: kompas.com

Tidak ada komentar: