Sabtu, 08 November 2008

Ali Topan Anak Jalanan (29)


Ali Topan cs makan gado-gado di warung Bibi Sexy di sudut jalan Panglima Polim III. Warung gado-gado Bibi Sexy merupakan salah satu tempat kumpul favorit anak-anak muda Kebayoran. Dinamakan Bibi Sexy karena penjual gado-gado memang sexy. Ali Topan yang mulai memberi julukan itu.

Bibi sexy, memang sexy orangnya dan sexy juga omongannya. Dia sedikit latah, kemungkinan dia sengaja melatahkan diri suka menyebut alat kelamin wanita dan lelaki kalau digoda oleh anak-anak muda itu untuk lebih melariskan dagangannya.

"Nggak nambah?" tanya Bibi Sexy padaAli Topan cs. "Kalau nambah pakai orangnya sih boleh-boleh saja," jawab Gevaert, "Kalau nambah gado-gadonya, keberatan kita," tambahnya.

"Enak aje ngomongnye, lu kire gua apaan, eh apaan.. ."
"Prempuan!" kata Bobby.
"Heh heh heh, iye, prempuan.... Ah bisa aje lu, pinter ngomongnye. Di sekolahin sih, ye, jadi pinter ngomongnye," kata Bibi Sexy terkekeh-kekeh..Bobby tak melayani Bibi Sexy. Dia menoleh ke Ali opan.
"Pan, diomongin apa lu sama Pak Brotpang," tanya bobby.
"Dia bilang, kalau gue masih bandel, gua mau dikawinin sama si Anna..."
"Cuih!" Bobby meludah ke tanah.
"Wah,gua juga mau kalau caranya begitu. Cewek cakep, punya Mercy. Nggak dapet ceweknya, Mercynya jadi," kata Gevaert.
"Cuih!" Bobby meludah lagi, seolah-olah jijik mendengar ucapan itu.
"Lu cuah cuih cuah cuih ada apa Bob? Ada piling ke anna juga ya?" tanya Dudung. Bobby membelalakkan matanya.
"Sama-sama naksir sih boleh aje. Free competition, !" kata Gevaert. Bobby melengos, Ali Topan Cuma tertawa kecil mendengar ucapan Gevaert tadi.
"Tapi syaratnya juga ada. Demi persatuan dan kesatuan Orde Jalanan, urusan cewek tidak boleh membuat kita pecah," kata Dudung.
"Oh iya, gua setuju itu. Cewek kan paling gampang ditunggangi oleh pihak-pihak yang ingin menunggangi, iye kan... heh heh heh heh...," Gevaert menimpali, "kita harus sopan, tidak boleh main tunggang-tunggangan," tambahnya.

Beberapa anak dari geng lain ikut terkekeh-kekeh mendengar ucapan Gevaert.
"Kira-kira siapa ya yang berhasil mempersunting Anna, Vaert?" tanya Dudung.
"Yang berkompetisi siapa dulu? Kalau gua jelas tidak berminat, Anna bukan tipe gua man! Terlalu alim buat gua. Gua berminat sama cewek-cewek yang agresip. Yang bawaannye mau nyontok aje... heh heh heh," kata Gevaert. "Kalau lu, gimana Dung? Gua denger di Kuningan lu sudah ada anak tiga," tambahnya.
"Wa, pitnah tuh," kata Dudung.
"Jadi, tinggal Bobby sama Ali Topan dong. Langsung final. Gua pegang Bobby, lu pegang Ali Topan Dung! Taruhannye sebungkus Dji Sam Soe," kata Gevaert.
"Jadi!" kata Dudung mantap. Dudung bersalaman dengan Gevaert.

Bobby berpandangan dengan Ali Topan. Keduanya tersenyum.
"Kalau nggak ada rival memang rasanya nggak enak untuk memenangkan perjuangan, Bob," kata Ali Topan, "terima kasih lu mau jadi sparring partner gua," tambahnya. Dia menyalami Bobby dan menjabat tangan temannya. Bobby tersipu-sipu.
"Berhubung kita berdua nggak ikut bertanding, tentu kita nggak usah bayar gado-gado ya Dung? Setuju?" kata gevaert.
“oke, oke, gua yang bayar!" Bobby menyela, "berapa Bibi Sexy?" katanya.
'"Lima ratus perak," kata Bibi Sexy.

Bobby membayar gado-gado. Ali Topan beranjak ke motornya, diikuti Gevaert dan Dudung.
"Gua langsung pulang, mack," kata Ali Topan.

Ali Topan menghidupkan motornya, kemudian berlalu. Dudung mengikutinya.
"Nanti malem ngembun kite?" tanya Dudung ketika ia merendengi motor Ali Topan. "Nggak. Gua ada acara khusus " kata Ali Topan.
"Boleh ngikut?"
"Nggak!"

Sumber: kompas.com

Tidak ada komentar: