Jumat, 14 November 2008

Ali Topan Anak Jalanan (55)


Ali Topan menarik tangan Anna, mengajaknya kembali ke bangkunya.
"Wan, sorry kalau gue bikin kacau lagi," kata Ali Topan pada Ridwan, ketua kelasnya.
"Sorry sih sorry, Pan. Tapi gua ini yang repot. Mendingan lu aja jadi ketua kelas, soalnya guru-guru kan tahunya gua terus. Gua udah capek dipanggil ke kantor, katanya gua nggak becus memimpin kelas," kata Ridwan.
"Boleh aja gue jadi ketua kelas, tapi pakai syarat. Kalau kita boleh pakai busana yang sedikit nyentrik dan merokok di dalam kelas, oke saja. Lu bilang deh ke Pak Broto," kata Ali Topan.

Tentu saja teman temannya tertawa. Grrr. Suasana jadi segar lagi.

Di Kantor Direktur Sekolah. Pak Broto Panggabean mendengar "laporan" Ibu Dewi. Seperti biasanya, Ibu Dewi mendramatisir laporannya dengan airmata yang meleleh dipipinya.

Pak Broto Panggabean memanggil sekretarisnya. "Hadi, Ali Topan suruh menghadap," kata Pak Broto. "Ya, Pak," kata Hadi.

Dia berjalan cepat ke luar. "Anak setan itu kok nggak bosen dipanggilin terus. Gua aja yang disuruh manggil udah bosen. Dia dia juga," gumam Hadi pada dirinya sendiri.

Hadi sampai di kelas, berdiri di depan pintu sambil cengar cengir. Dia melambai ke arah Ali Topan.
"Hallo Boss. Urusan biasa dah!" kata Hadi. Murid-murid ketawa.
"Biasa apaan?" kata Ali Topan. "Dipanggil Godfather," kata Hadi. "Eh, bego ! God itu nggak berfather dan father itu bukan God," kata Ali Topan.

"Lu bilangin ke Pak Brotpang... jadi Direktur Sekolah kok kerjaannya manggil-manggil murid sih. Apa nggak ada kerjaan lain yang lebih bermanfaat buat pembangunan?" kata Ali Topan. Gerrnrrrr lagi teman temannya.

"Saya nggak tahu. Nanti tanya saja pada yang bersangkutan," kata Hadi, "Sekarang ayo dah, kita ke sono, daripada... daripada...," tambahnya.

Ali Topan berjalan keluar kelas diiringi komentar jahil yang ke luar dari mulut teman-teman kelasnya. Anna Karenina tidak ikut berkomentar. Dia menundukkan kepalanya. Maya juga diam.

Ali Topan menghadap Pak Broto Panggabean. "Selamat Pagi, Pak," kata Ali Topan.
"Iya. Pagi pagi kau bikin perkara lagi. Ini lbu Dewi melaporkan kelakuan kau yang brengsek. Dan, pelajaran terhenti. Itu berarti kau bikin rugi teman teman kau yang lain," kata Pak Broto Panggabean.

Ali Topan diam saja. Percuma menjawab, sebab jawabannya akan sama seperti jawaban pada setiap kali dipanggil Pak Broto. Pak Broto Panggabean mengusap-usap kumisnya yang tebal.

"Aku sudah capek marah-marah. Kau rupanya punya adat eksentrik ya. Semakin hebat dimarahi semakin hebat berengsek kau! Nah, tadi Ibu Dewi melapor, katanya kau pacaran di dalam kelas. Main surat cinta dengan Anna. Nah, Ibu Dewi minta supaya kita bikin pertemuan antara kau, Anna, orang tua kau dan orangtua Anna dengan kami di sini. Kau menghadap lagi besok pagi jam delapan," kata Pak Broto Panggabean.

Ali Topan keluar dengan wajah lesu, tanpa permisi kepada Pak Broto. Ibu Dewi ditengok pun tidak olehnya. Jalannya rada loyo. Dia memikirkan kegawatan esok hari. Urusan bakal jadi meriah pasti.

Sumber: kompas.com

Tidak ada komentar: