Jumat, 14 November 2008

Ali Topan Anak Jalanan (43)


Ali Topan memeluk kakaknya. Windy meronta-ronta. "Lepasin ah! Badan lu bau tuh!" teriak Windy.
Tapi Ali Topan tak mau melepaskan dekapannya. "Kalau lu kasih duit baru gua lepasin," kata Ali Topan.

"Iyaaaa.. ... "Ali Topan melepaskan pelukannya sambil tertawa-tawa. Windy meninju perut adiknya. Dia membuka tas, mengeluarkan Rp3.000.

"Lu beliin kembang nih. Kalau lu naksir bener sama cewek itu lu beliin kembang mawar, kalau lu nggak naksir lu beliin kembang plastik," kata Windy.
"Sip.”
Ali Topan menerima uang itu.

"Tapi jangan lupa," kata Windy sambil berjalan keluar. "Apa?"
"Jangan lupa nulis di kartu ulang tahun, kalau duit buat beli kembang itu dari Mpok lu!" seru Windy. Ali Topan tertawa sekeras-kerasnya.

Sehabis makan siang bersama Windy, Ali Topan pergi membeli bunga di pasar bunga Blok B. Penjual bunga disuruhnya mengantar bunga itu secepatnya ke alamat (Anna Karenina, jam 18.30. Ali Topan sudah rapi. Ia memakai celana krem dan baju kotak-kotak kecil warna merah, rambutnya yang gondrong sudah dikeramasinya tadi, kini hampir kering.

Ali Topan menyisir rambutnya di depan cermin. Jarang dia menyisir rambut. Untuk Anna Karenina, dia akan menyisir rambutnya. Selesai menyisir rambut, ia masih berdiri di depan cermin. Malam ini dia sedikit genit, perhatikan segala segi wajah dandanannya.

Setelah dirasanya cukup keren, ia bersiap keluar kamar. Jam 18:00 harus sudah berkumpul dengan Bobby, Gevaert, Dudung untuk berangkat bersama ke rumah Anna.

Mbok Yem muncul di depan pintu kamar. Tangannya menggenggam kalung rantai perak milik Ali Topan yang ketinggalan di kamar mandi. Kalung itu diberikannya pada Ali Topan.

"Terima kasih, Mbok. Hampir aku lupa," kata Ali Topan. la langsung memakai kalung itu, tapi tiba-tiba kalung itu diloloskannya kembali. la mengamati kalung perak yang dulu dibelinya dengan harga murah dari seorang tukang loak. Sudah lebih dari dua tahun kalung itu dipakainya.

"Ada apa Den Bagus?" tanya Mbok Yem ketika melihat Ali Topan berpikir-pikir.
"Ah, nggak, nggak apa-apa," kata Ali Topan. la masuk ke kamarnya lagi. Dicarinya sebuah amplop dan dirobeknya sehelai kertas dari sebuah buku tulisnya. Ali Topan menuliskan sesuatu di kertas itu, lalu memasukkan kertas dan kalung ke dalam amplop.

Direkatkannya amplop itu dengan perekat plastik, lalu ditulisinya amplop itu: Untuk Anna Karenina dari Ali Topan. Amplop dimasukkannya ke dalam saku bajunya, kemudian ia keluar kamar.

"Mbok, aku berangkat ya," katanya, "bilangin juga pada Windy," tambahnya. Mbok Yem mengangguk.

Ali Topan berangkat dari rumah dengan hati gembira. Sepanjang jalan ia tersenyum manis sendiri. la memberikan sesuatu yang istimewa untuk Anna Karenina. Semoga Anna menerimanya dengan senang hati, demikian kata hati Ali Topan.
la tidak mengepot-ngepotkan motornya malam ini. la sangat berlaku sopan di jalanan.

Sumber: kompas.com

Tidak ada komentar: