Jumat, 14 November 2008

Ali Topan Anak Jalanan (48)


Ali Topan ternganga. Ia hampir tak mempercayai pendengarannya. Mimpikah? Mimpikah dia? Maya memberikan surat itu.

"Udah jangan bengong!" kata Maya.
"Dari dia? Surat dari dia? Betul nih May?" Ali Topan tergagap-gagap.
"Kalau bukan dari dia lalu dari siapa? Emangnya pacarmu ada berapa biji?" Kata Maya, "Tadi di kelas dia nulis surat ini dan minta tolong pada saya untuk menyampaikan ke kamu. Saya pikir, kamu saya telpon dari rumah supaya mengambil surat titipan kilat itu. Eh, kebetulan kamu di sini, jadi lebih bagus lagi, saya nggak usah capek-capek nelpon kamu," tambahnya.
"Oooo... ooo... ooo..." Ali Topan cuma bisa o, o, o, o ya mendengar omongan Maya yang beruntun itu. la bahkan lupa mengucapkan terima kasih pada Maya, padahal Maya kelihatannya menunggu ucapan itu. "terima kasih ya," kata Maya. Ali Topan melengak. “Duilah, kok kamu yang bilang terima kasih. Saya terima kasih, terima kasih, terima kasiiiih, Maya maniiiiis," kata Ali Topan.

Uh, merayu lagi. Udah deh saya mau pulang," kata maya, "Besok mbolos lagi ya," tambahnya. Maya bergerak meninggalkan tempat itu. AliTopan mencekal lengannya.
"Kalau saya nggak nganter kamu pulang itu namanya nggak lucu dong, Maya. Anak cakep jalan sendiri, nanti diculik orang jahat kan Kebayoran rugi," kata Ali Topan.

Percuma Maya meronta-ronta, Ali Topan tetap mencekal lengannya dan membawanya ke tempat parkir motor.
"Tapi kamu jangan ngebut dong. Saya takut kalau kamu ngebut," kata Maya ketika ia duduk diboncengan motor. "Beres deh. Apa saja yang kamu minta hari ini, asal jangan minta duit, saya usahakan untuk memenuhinya," kata Ali Topan.
"Tumben ngomongnya pakai tata bahasa Indonesia yang baik. Saya-kamu saya-kamu-an. Biasanya lu-gue lu-gue-an," kata Maya.

Ali Topan tertawa gembira. Mayapun ikut merasakan kegembiraan temannya yang eksentrik itu. Sepanjang jalan ke rumah Maya, Ali Topan tanya perihal Anna. Maya tak banyak cerita. la hanya mengatakan bahwa Anna tampak sedih.

"Kamu baca saja suratnya, kan lebih sip," kata Maya.
"Nanti dong, sambil naik motor mana bisa baca surat? Nanti jatuh, dengkul kamu lecet kan saya musti ganti. Kalau di toko ada dengkul palsu, kalau langka kan saya dituntut oleh orangtua kamu," kata Ali Topan dengan nada lucu.

Maya mengikik geli. la senang sekali mendengar Ali Topan bisa berbicara dengan tatabahasa yang baik. Sepanjang jalan, Maya tersenyum sendiri.
Mereka sampai di depan rumah Maya. Maya melompat turun.
"Nggak usah mampir ya," kata Maya.
"Ngapain mampir, nanti dikasih makan kan nggak enak," kata Ali Topan bergurau. "Oke deh ya, Trimakasih sekali lagi," tambahnya.
Ia menggeblas motornya,berlalu. Maya berlari-lari kecil masuk ke rumahnya.

Ali Topan menghentikan motornya di bawah pohon Mahoni di Jalan Limau yang sepi. la buru-buru buru membuka sampul surat dan membaca isinya.

Ali Topan Sayaaang ....
Anna sangat menyesal atas peristiwa pada malam ulang tahun Anna. Anna mengerti jika kamu dan teman-teman kamu tersinggung atas perlakuan orang tua saya yang sadis dan kejam. Anna minta maaf ya? Mau kan kamu memberi maaf Anna?
Surat ini Anna kirimkan via Maya, karena Anna belum berani datang ke rumah kamu. Nggak apa-apa ya?
Oh iya, kalung pemberian kamu baguus sekali. Anna sudah memakainya dan akan Anna pakai selalu.
Terima kasih atas kebaikan kamu. Semoga Tuhan Yang maha Esa membalas kebaikan kamu dengan cinta kasih. Sekian dulu.
Salam dari Anna Karenina.
p.s Anna ingin kamu besok masuk sekolah ya.

Sumber: kompas.com

Tidak ada komentar: