Sabtu, 08 November 2008

Ali Topan Anak Jalanan (30)


Ali Topan melambaikan tangannya, lalu menggeblaskan motornya ke depan. Dudung mengerti isyarat itu. la membiarkan Ali Topan pergi.
Ali Topan datang ke rumah Maya. "Assalamualaikum!" serunya.
"Waalaikum salaaaam!" seru Nyonya Utama dari dalam, dan muncul di depan pintu.
"Selamat siang, Tante. Saya ingin bertemu Maya," kata Ali Topan.
"Oooh, saya kira kyai dari mana. Ayoh masuk," kata Nyonya Utama. Ali Topan masuk dan duduk di sebuah kursi malas yang ada di ruang depan itu.
"Mayaaa! Ada tamu!" seru Ny Utama sambil berjalan ke belakang.
Maya muncul di pintu. "Halo, ngapain siang-siang ke sini?" Tanya Maya.

Ali Topan tersenyum. la menggoyang -goyangkan kursi malas. Maya mendekatinya.
"Tumben nih. Ada apa, Pan?" tanya Maya. Wajahnya gembira
"Minum dulu, dong baru kita ngomong," kata Ali Topan.
"Oooh kesini cuma mau minta minum? Minum apa?" tanya Maya.
"Apa aje deh, air garem juga boleh." "Oke, oke."

Ali Topan tampak melamun ketika Maya datang membawa dua gelas es sirup.

"Ini, minumnya boss," kata Maya.
"Thank you," kata Ali Topan. la langsung mengambil segelas air sirup dan meminumnya.
"Uaaahg! Ali Topan menguak dan memuntahkan air sirup yang telah diminumnya. Maya tertawa terbahak-bahak.
"Gile lu, May. Lu kasih garem beneran," kata Ali Topan. Mulutnya mendecah-decah. Maya makin keras tertawa.
"Kamu kan minta air garem. Udah bagus dikasih sirup, jadi ada merah-merahnya," kata Maya. "yang ini es sirup asli," tambahnya sambil memberikan gelas yang lain pada Ali Topan.
Ali Topan mengambil gelas itu, lalu mencicipinya lebih dulu dengan ujung lidahnya. Terasa manis, ia langsung menenggak es sirup itu.
"Mau lagi?" tanya Maya ketika Ali Topan sudah menghabiskan minumannya.
"Ogah ah," kata Ali Topan.
"Nah. Sekarang boleh ngomong dong. Mau apa ke sini?" tanya Maya.
"Langsung aja nih?"
"Langsung saja”.
"Gua mau nanya tentang Anna?"
"Naksir?"
"Iya”
"Tanya aja langsung sama orangnya. Kan dia yang kamu taksir. Kenapa musti nanya sama saya?" Nada suara Maya kurang enak.
"Begini, May. Kamu kan cewek yang paling baik sama gua, maka itu gua datang ke sini. Soalnya, kemaren gua bikin setori sama si Anna dan ibunya, sungguh mati gua nggak tau kalau dia bakal masuk kelas kita. Kemaren sih, gua udah dag-deg-deg-plas. Sekarang makin deg plas deh. Tulung tanyain sama Anna, dia dendam nggak sama gua," kata Ali Topan tanpa tedeng aling-aling.
"Komisinya berapa persen?"
"Tin persen," kata Ali Topan, "mau diambil sekarang uang mukanya juga boleh," tambahnya sambil tersenyum. Dan, Maya paling suka melihat senyuman Ali Topan.

Menurut Maya, senyuman Ali Topan benar-benar senyuman yang sempurna. Mulutnya terbuka sedikit, deretan giginya muncul memberikan kesan sexy dan sorot matanya bagai telaga yang dingin dan dalam sekali. Teduh, demikian penilaian hati Maya jika melihat senyuman Ali Topan.

Sejak kelas satu, Maya sudah mendambakan jadi kekasih Ali Topan. Ia selalu baik kepada Ali Topan. Maya satu-satunya gadis di sekolah mereka yang dekat dengan Ali Topan. Karena Ali Topan menganggap dia sebagai sahabat.
"Oke deh. Gua Bantu lu," kata Maya, "sekarang lu cepat pulang, gua mau tidur siang," tambahnya.
"Gua suka berteman sama lu karena lu cewek yang tegas, May. Terima kasih atas segala bantuan, perhatian dan kebijaksanaan anda," kataAli Topan. Dia bangkit dan berjalan ke pintu.
"Udah deh, jangan ngobral rayuan disini. Nggak ada yang beli," kata Maya. "Pamitin sama nyak lu, ya."Maya mengangguk.
Ali Topan menyemplak motornya, berlalu dari situ.

Sumber: kompas.com

Tidak ada komentar: