Jumat, 14 November 2008

Ali Topan Anak Jalanan (51)


DUA BELAS

Esok harinya di sekolah. Maya memberikan titipan dari Ali Topan kepada Anna Karenina.
"Nih, balasan dari dia," kata Maya.
"Oh ya? Terima kasih Maya," kata Anna. Ia cepat memasukkan buku itu ke dalam tasnya. Hatinya berdebar-debar. la ingin segera membaca surat balasan itu, tapi beberapa teman yang baru datang lewat di sisi bangkunya. "Kamu ke rumahnya?" tanya Anna.
"Ih, gengsi dong. Saya ketemu dia di blok-M, tampangnya kusut banget, begitu saya kasih surat kamu tampangnya jadi berseri-seri seperti penyanyi pop di layar tivi," kata Maya sambil senyum. Anna mencubit lengan Maya.

"Dia masuk apa tidak hari ini?" tanya Anna.
"Nggak tahu, emangnya saya ibunya apa yang musti tahu segala urusan dial" jawab Maya. Wajah Anna Karenina bersemu dadu karena godaan itu.
Bel sekolah berdentang. Jam pertama hari itu adalah jam yang paling tidak disukai oleh murid-murid, yaitu "pembinaan budi pekerti" oleh Ibu Dewi. Ali Topan memberi sebutan "pendidikan over acting" untuk jam pelajarannya.

Ibu Dewi masuk ke dalam kelas. la memakai pakaian yang selalu mengikuti mode dan mahal, sesuatu yang tidak cocok dengan jabatannya sebagai pembina budi pekerti. Dandanan wajahnya pun, yang ditandai dengan gincu menyala, bedak tebal, bulu mata palsu sangat membantu pandangan negatif murid-murid terhadap dirinya.

Pertama kali Ibu Dewi melihat ke arah bangku Ali Topan. Tak pemah sekalipun ia melihat Ali Topan siap di tempatnya ketika ia masuk. Kalau tidak kesiangan, sampai hampir habis jam pembinaannya, pasti Ali Topan tidak masuk. Dan ia tak habis mengerti kenapa murid yang satu itu begitu berani terbuka menantangnya.
"Dia ke mana?" tanya Ibu Dewi pada Boby. "Saya tidak tahu, Bu," jawab Boby.
Itu adalah tanya jawab yang rutin, semacam pendahuluan untuk acara pidato muluk-muluk tentang budi pekerti, sopan santun, moral baik dan buruk serta lain-lain dongengan lagi.

Biasanya, kalau ada Ali Topan, selalu saja ada peristiwa yang lucu dibuatnya, yang menguap keraslah, yang ,berlagak mengantuk, atau jatuhnya setumpukan buku ke lantai. Bahkan pernah ada seekor tikus got berlari kian kemari di dalam kelas dan mengakibatkan kelas geger, anak-anak perempuan naik semua ke atas bangku mereka, bahkan Ibu Dewi lari terbirit-birit ke luar sampai terkencing-kencing.

Dugaan kuat Ali Topan yang membuat ulah, tapi dugaan itu tak bisa dibuktikan, akhirnya dibekukan.
Ali Topan bangun tidur pada pukul 7.23 wib. Selesai mandi pada pukul 7.31 wib, ia segera mengenakan busana hariannya, jeans bluwek dan kemeja batik cap Dua Bedil. Seharusnya busana seragam SMA Bulungan bukan jeans bluwek, dan batik cap Dua Bedil, tapi celana biru muda dengan baju batik Keris. Ali Topan selalu merasa gerah Mau memakai seragam sebagai yang ditentukan oleh Kepala Sekolah.

Oleh karena itu, ditambah catatan yang hampir setiap hari dicatat oleh ibu-ibu dan bapak-bapak guru sehubungan dengan kelakuannya yang "bebas-aktif," maka nilai budi pekerti Ali Topan tidak pernah bagus.

Tanpa sarapan pagi, Ali Topan berangkat ke sekolah pada pukul 7.44. la mengendarai motornya sebagaimana anak-anak muda Jakarta yang sedang puber, yaitu ngebut. Seringkali ia ditangkap polisi lalu lintas karena pengebutannya, tapi sering kali pula ia dibebaskan karena polisi diberinya alasan yang masuk akal. la selalu mengatakan, ketika ditanya kenapa ngebut, bahwa ia hanya mencontoh adegan ngebut di dalam film luar dan dalam negeri.
"Kalau Bapak ingin agar saya berhenti ngebut, coba Bapak larang adegan ngebut di film-film itu," demikian katanya senantiasa.

Ketika polisi-polisi itu menunjukkan gejala "perdamaian di bawah tangan", Ali Topan suka juga membual, dengan mengatakan dia anak jenderal. Secara psikologis dia tahu, berdasarkan pengalaman orang lain, polisi-polisi itu agak ngeri jika ada seseorang remaja mengaku anak jenderal. Tapi pernah juga sekali tempo dia membentur "batu", ketika seorang polisi lalulintas tidak peduli apa yang ia bualkan, dan Ali Topan kena "tilang" di Pengadilan Negeri Jakarta Barat yang terletak di kampung Slipi.

Sumber: kompas.com

Tidak ada komentar: